Tambnas News - Pemerintah Indonesia resmi menaikkan tarif cukai rokok dengan alasan untuk menekan jumlah perokok. Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah penduduk perokok terbesar di dunia, yang mana persentasenya mencapai 39.9% , atau masuk pada peringkat ke tujuh.
Hal ini dapat dimaksudkan sebanyak 57 juta orang di Indonesia menjadi pengonsumsi rokok aktif dan menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Perencana Keuangan, Andy Nugroho mengimbau kepada para perokok untuk segera berhenti, karena mengingat harga cukainya terus naik setiap tahunnya. Dengan begitu, bisa mengalokasikan uang yang biasanya untuk membeli rokok untuk ditabung.
Dia menginfokan, jika seseorang merokok dalam sehari sebanyak tiga batang dan harganya satuannya Rp1.000, maka dia sudah bisa menabung sebesar Rp90.000 dalam sebulan. Kemudian, bila dikalkulasikan dalam setahun, jumlahnya mencapai Rp1.080.000. Terkadang ada yang beranggapan uang segitu sangat tanggung bila hendak ditabung. Namun pada dasarnya jika uang Rp90.000 sebulan diinvestasikan maka bisa bertumbuh nilainya lebih optimal lagi. Jadi untuk jangka panjang, bisa mendapatkan imbal hasil dari pertumbuhan nilai uang tersebut.
Andy Nugroho menyebutkan jika uang yang disimpan dari hasil uang yang untuk beli rokok maka nilainya juga cukup menggiurkan. Apalagi kebiasaan para perokok sambil membeli jajanan lainnya seperti kopi dan makanan ringan.
Post a Comment for "Hentikan Rokok Dan Beralihlah Pada Investasi, Maka Jangan Kaget Jika Mendapatkan Hasil Yang Menggiurkan"