Tambnas news - Lembaga pengelola investasi (LPI) atau sovereign wealth fund (SWF) akan direncanakan beroperasi pada akhir Januari. SWF akan menjadi faktor penting untuk diatasi kesenjangan pembiayaan antara anggaran yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur dan anggaran APBN yang terbatas.
Lembaga ini nantinya akan menarik pihak asing untuk berinvestasi pada proyek infrastruktur melalui akuisisi proyek yang sudah beroperasi atau ikut serta dalam konsorsium untuk mendanai proyek baru.
“Tentu saja, ini akan membantu meringankan tekanan neraca kontraktor BUMN yang sudah cukup ketat,” kata analis Sucor Sekuritas Joey Faustian, Kamis (14/1).
Dengan demikian, saham yang paling diuntungkan saat ini adalah PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dengan aset jalan tol terbanyak. Hal ini akan memberikan kelegaan melalui divestasi aset jalan tol atau partisipasi investor asing dalam permodalan dan pengembangan proyek baru di masa mendatang.
“Namun secara keseluruhan sektor konstruksi akan mendapat sentimen positif dari pembentukan dan pengoperasian SWF. Namun untuk konstruksi swasta tidak akan banyak berdampak karena tidak banyak yang terlibat dalam proyek infrastruktur,” kata Joey.
Jadi, untuk saham penerima, Joey memberikan pandangan kegemukan dengan target harga yaitu PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Rp 2.400, PT PP Tbk (PTPP) Rp 2.500, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) Rp 2.100 dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) Rp 1.850.
Post a Comment for "Akhir Januari 2021 SWF Ditargetkan Akan Beroperasi, Berikut Emiten Yang Bisa Diuntungkan"