Tambnas Teknologi - Perkembangan pesat dalam bidang Sains dan Teknologi membuat dunia kagum akan hal menakjubkan yang dilakukan oleh China. Hal ini membuat sejarah menuliskan penemuan China memiliki kontribusi pada perkembangan ekonomi negara-negara lain di Asia Timur, Timur Tengah dan Eropa.
Teknologi yang diciptakan oleh China seperti membangun waste-to energy plant di Shenzhen, hingga rencana peluncuran ChengDu Artificial Moon yang dayanya dapat digunakan untuk menerangi malam dan menggantikan lampu jalan. Untuk selengkapnya dapat dilihat sebagai berikut:
1. Stasiun luar angkasa China
China merencanakan akan memulai pembangunan stasiun luar angkasa pada tahun 2021. Wakil Kepala Proyek Peluncuran Chang Zheng 5, China Aerospace Science and Technology Corporation Qu Yiguang mengatakan ISS atau Stasiun Luar Angkasa Internasional versi China itu dinamakan Tiangong atau Istana Surga.
China berencana untuk menyelesaikan stasiun luar angkasa pada tahun 2022. Stasiun luar angkasa itu akan berbentuk seperti T, dengan modul inti, disebut Tianhe, di bagian tengah dan satu kapsul lab di kedua sisinya.
Stasiun luar angkasa China yang ini berbeda dari yang sebelumnya karena stasiun sebelum nya yang membutuhkan air diluncurkan dari Bumi, sedangkan air di stasiun luar angkasa baru akan diambil dari uap air yang dikeluarkan astronaut dan dari urine yang didaur ulang dan dimurnikan. Stasiun luar angkasa ini juga akan membawa mesin yang dapat menghasilkan oksigen tambahan.
2. Teleskop raksasa
China sangat berambisi untuk menemukan alien dan misteri alam semesta lainnya seakan semakin besar. Bukan hanya memiliki satu teleskop radio raksasa, kini China membangun lagi satu teleskop besar lainnya. Selain berukuran luar biasa besar, teleskop ini juga bisa digerakkan berputar dan menargetkan ke arah tertentu.
Sementara teleskop radio raksasa di China ini dinamai Xingjiang Qitai 110m Radio Telescope (QTT). Teleskop radio yang dapat diarahkan ini berlokasi di Kawasan Otonomi Xinjiang Uygur, sebelah barat laut China.Diameter QTT berukuran 10 persen lebih lebar dari Green Bank. Ruang pengamatan QTT mencakup hingga 75 persen langit.
3. Chang'e 4 meneliti batuan Bulan
Robot penjelajah (rover) Yutu dan misi Chang'e 4 milik Badan Antariksa China (CNSA) kembali terbangun untuk ketiga kalinya pada 3 Maret 2018 lalu. Mereka ditidurkan ketika sisi terjauh Bulan ada di situasi malam. Satu malam di bulan sama dengan 14 hari waktu Bumi. Pasalnya total siang-malam di Bulan sama dengan 29,5 hari di Bumi.
CNSA menyebut robot rover itu bekerja normal setelah berdiam cukup lama di dinginnya malam di bulan yang bisa mencapai minus 180 derajat. Suhu sedingin itu terjadi lantaran matahari tak menyinari sisi tersebut dalam jangka waktu lama. Sehingga, panel surya di kedua perangkat ini berada pada mode standby hingga siang di bulan menjelang.
4. Alat pengendali cuaca
China berencana untuk membuat program pengendali cuaca yang mencakup area seluas lebih dari 5,5 juta kilometer persegi. Program modifikasi cuaca ini diklaim dapat mengendalikan cuaca untuk melindungi area pertanian dan memastikan cuaca yang cerah untuk acara-acara penting di negara tirai bambu itu.
Menurut pernyataan salah seorang dari Dewan Negara China, pihaknya akan memiliki sistem pengendalian cuaca menggunakan teknologi mutakhir, sistem ini rencananya bisa digunakan pada 2025. Tahun lalu, berkat modifikasi cuaca ini, China dapat mengurangi 70 persen kerusakan akibat hujan es di wilayah Xinjiang yang identik dengan wilayah pertanian.
Menurut kantor berita Xinhua, China telah menghabiskan $1,34 miliar dolar untuk teknologi modifikasi cuaca pada 2012-2017. Berkat modifikasi cuaca ini, China dapat mengurangi 70 persen kerusakan akibat hujan es di wilayah Xinjiang yang identik dengan wilayah pertanian.
5. Matahari buatan
China berhasil menyalakan "Matahari buatan" yang memanfaatkan kekuatan tenaga nuklir. Matahari buatan itu diklaim dapat menghasilkan energi tanpa batas. Matahari bernama HL-2M Tokamak ini adalah penelitian eksperimen nuklir terbesar dan tercanggih di dunia. Peneliti mengklaim reaktor tersebut dapat membuka sumber energi bersih yang kuat dan ramah lingkungan.
Matahari bereaktor nuklir ini menggunakan medan magnet untuk memadukan plasma panas dan dapat mencapai suhu lebih dari 150 juta derajat Celcius. Suhu itu 10 kali lebih panas dibandingkan inti Matahari. Matahari buatan ini terletak di provinsi Sichuan barat daya dan selesai akhir tahun lalu, reaktor ini sering disebut "matahari buatan" karena panas dan tenaga yang dihasilkannya sangat besar.
Ilmuwan China telah bekerja mengembangkan versi yang lebih kecil dari reaktor fusi nuklir sejak 2006. Mereka berencana menggunakan perangkat tersebut bekerja sama dengan para ilmuwan yang mengerjakan Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional. Proyek tersebut merupakan proyek penelitian fusi nuklir nuklir terbesar di dunia yang berbasis di Prancis. Proyek harapkan selesai pada tahun 2025.
Post a Comment for "Beberapa Macam Teknologi Canggih Buatan China"