Berikut Saham - Saham Yang Dividennya Berpotensi Turun
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan Senin (22/2), IDX HIDIV20 tercatat memerah 0,72% sejak awal tahun. IDX HIDIV20 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividen tunai selama tiga tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.
Lebih lanjut Zamzami mengungkapkan, saham-saham yang cenderung menguat sejak awal tahun kebanyakan bukan anggota IDX HIDIV20. Misalnya saja, saham-saham di sektor energi, finansial, dan material. Ini membuat kinerja indeks semakin tertekan.
Adapun Zamzami juga memperkirakan, dividend yield tahun ini juga tidak lebih baik dibanding tahun lalu. Laba berbagai perusahaan diprediksi tertekan sepanjang tahun 2020 karena pandemi Covid-19. Sehingga, dividen yang dibagikan diperkirakan lebih mini baik dari sisi nominal maupun pay out ratio.
Akan tetapi untuk jangka panjang, Zamzami melihat saham-saham dalam IDX HIDIV20 masih atraktif. "Masih lagging sehingga upside potential masih ada. Pasca pemulihan ekonomi nanti, ketika labanya kembali ke level pre-covid, dividen juga berpotensi kembali ke level biasanya," ungkap Zamzami Senin (22/2).
Senada, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mencermati, saham-saham dalam IDX HIDIV20 masih menarik untuk jangka panjang. Apalagi, mayoritas sahamnya memiliki fundamental yang baik.
Adapun Wawan memperkirakan, dividen emiten akan kembali seperti masa sebelum pandemi Covid-19 paling cepat di tahun 2022. Menurut dia, tahun ini fokus bisnis emiten masih untuk bertahan sambil menunggu pemulihan ekonomi yang dipicu oleh keberhasilan vaksinasi.
Di antara saham-saham dalam IDX HIDIV20, Wawan lebih merekomendasikan saham-saham perbankan karena selama ini konsisten dalam pembagian dividennya. Wawan cenderung menjagokan BBCA karena secara kinerja lebih baik dibanding saham perbankan lain. Ia pun merekomendasikan BBCA dengan target harga Rp 36.000 per saham.
Post a Comment for "Berikut Saham - Saham Yang Dividennya Berpotensi Turun"