Mendapat Tekanan Dari Jepang, Indonesia Belum Dapat Produksi Mobil Listrik
Tambnas Teknologi - Bambang Soesatyo selaku Ketua MPR RI menilai bahwa Indonesia seharusnya bisa memproduksi mobil listrik sendiri. Namun hingga kini hal itu urung dilakukan lantaran kuatnya tekanan industri otomotif Jepang yang sudah mengakar di Indonesia.
"Karena mereka (negara besar) juga nggak mau pangsa pasarnya terebut karena mereka stok mobil konvensional mereka masih banyak. Nah kalau dibanjiri dengan kendaraan listrik, habislah mereka. Ini saya jual motor listrik di bawah Rp 10 juta, habis itu motor Jepang," lanjut Bamsoet.
Indonesia sejatinya memiliki potensi besar sebagai produsen mobil atau motor listrik. Sebab Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, hampir seperempat cadangan nikel di dunia tersimpan di dalam perut bumi Indonesia. Nikel merupakan material utama untuk membuat baterai kendaraan listrik.
Beda dengan industri mobil, di industri motor mulai banyak bermunculan merek-merek motor listrik yang mengusung cita rasa lokal, seperti seperti Selis, Viar, BF Goodrich, Volta, Gesits, hingga motor listrik buatan Bamsoet, yakni Bike Smart.
Post a Comment for "Mendapat Tekanan Dari Jepang, Indonesia Belum Dapat Produksi Mobil Listrik"