Perusahaan Yang Terletak Di Australia Mengaku Menyesal Telah Menghancurkan Situs Keramat Suku Aborigin
Grup Logam Fortescue seharusnya mengembangkan situs para tetua komunitas yang akan menyelamatkan artefak dan melakukan upacara budaya.
Insiden terbaru ini terjadi di daerah Weelumurra Creek terjadi meskipun ada kesepakatan jika tetua masyarakat Wintawari Guruma harus hadir saat situs tersebut dikembangkan.
"Saya telah berbicara dengan Ketua Perusahaan Aborigin Wintawari Guruma (WGAC) Glen Camille mengenai insiden ini untuk secara pribadi mengungkapkan penyesalan dan permintaan maaf saya yang tulus atas nama Fortescue," katanya dalam sebuah pernyataan.
Menurut kantor berita Reuters, Camille mendesak pemerintah Australia Barat untuk menuntut perusahaan tersebut. Pemerintah mengatakan masalah itu sedang diselidiki.
Awal pekan ini, perusahaan tambang lain, BHP, mengatakan sedang menyelidiki jatuhnya batu di Pilbara, Australia Barat, yang merusak situs keramat. Situs itu bukan bagian dari operasi penambangan aktif.
Insiden di Jurang Juukan itu menyebabkan pengunduran diri kepala eksekutif perusahaan dan anggota staf senior lainnya.
Post a Comment for "Perusahaan Yang Terletak Di Australia Mengaku Menyesal Telah Menghancurkan Situs Keramat Suku Aborigin"