Cara Mulai Bisnis TANPA RESIKO
Oke guys, cara mulai bisnis tanpa resiko. Kalau misalnya kalian ngikutin 3 tips atau 3 step ini.
Kalian tuh bisa memulai bisnis dengan resiko seminim mungkin. Sebenernya kalau gua ngomong tanpa resiko, semua hal di dunia tuh pasti ada resiko. Tapi ada hal hal yang kita bisa lakuin untuk memitigasi atau memanage resiko itu.
Gua bakal to the point aja, 3 hal yang menurut gua paling penting, kalau misalnya dulu gua tau 3 point ini, mungkin gua bisa skip semua kegagalan kegagalan atau kerugian gua.
Oke, kalau misalnya kita mau mulai bisnis, biasanya kita tuh paling ragu dengan yang namanya uncertainty (ketidakpastian). Semua yang kita lakuin tuh pasti ada ketidakpastian. Tapi kalau misalnya bisnis, resiko dari ketidakpastian itu time hilang, uang hilang, pertemanan, dan banyak banget lainnya gitu.
Tapi Richard Branson bilang kaya gini, kalau misalnya kalian mau jadi entrepreneur, jangan avoid risk, jangan jauh-jauhin resiko, tapi make risk your friend. Ambillah resiko tapi approach itu dengan pintar.
3 tips ini menurut gua practical banget, kalian bisa langsung implementasi, atau kalian lakuin sekarang juga kalau kalian berplanning untuk memulai bisnis.
Tips atau step nomer 1 adalah do your research.
Cari tau dulu, riset sebanyak mungkin, dari google lah, dari artikel lah, atau tanya temen tentang bisnis yang kalian mau bangun.
Jadi hal yang di riset ini bukan cuma "oh, kalau misalnya gua bikin restaurant, gua bisa bikin restaurant yang gede banget, punya berapa cabang, makanan kaya gini".
Tapi riset tanya spesifik tentang kegagalan-kegagalannya. Kalau misalnya gua bikin bisnis.. "Oh, apasih biasanya yang lu struggle?"
Soalnya kalau kebanyakan orang ya, kalau ditanya, lu kalau ngebangun restaurant, pengalaman lu apa sih? Pasti kebanyakan cerita yang bagus-bagus aja gitu. Jadi lu harus pinter enough untuk tau.
Top 5 kegagalan F&B di Indo
orang tuh pengennya cari yang sukses doang, pengennya bagus doang, biar kesannya mereka termotivasi. Nah padahal kegagalan itu yang paling bisa kalian lakuin untuk mitigasi resiko.
So, itu simplenya step 1, lakuin riset dulu. Tapi jangan masuk ke lubang kelinci, kalian riset terlalu lama atau terlalu banyak sampai kalian takut untuk memulai.
"Gila ada bisnis yang gagal, gila ada yang gimana". Jadi akhirnya ga mulai. Jadi tetep, dengan riset ini tujuannya adalah untuk mendukung decision, bukan untuk bikin kalian minder. Atau jangan sampai gara-gara research malah kalin mundur, gitu.
Step nomer 2 adalah mulai sekecil mungkin.
Gua tuh seorang advokat lean startup. Lean startup atau misalnya yang mereka sering sebut adalah MVP (minimum viable product). Apapun yang kita mau bangun, sebesar apapun mimpinya, pasti bisa dimulai dengan hal yang paling kecil. Nah, sekarang konteksnya kaya gini: Restoran, hal yang paling kecil apa sih?
Kalau misalnya kalian bisa afford untuk bangun gerobak, bangunlah gerobak. Kalau misalnya gak bisa, masaklah di kitchen kalian, jualan lewat Instagram. Kalau misalnya gak bisa juga, kerja dulu. Cari uang jajan untuk bisa kalian coba-coba masak di dapur kalian.
Soalnya, setiap orang, takaran kecilnya tuh beda-beda. Mungkin kalau gua rule of thumb, untuk membangun bisnis, kalian tuh kira-kira kalian punya berapa sih secara finansial, yakalian punya 10 juta misalnya.
Sebenernya gua ga setuju kalau orang "yolo aja 10 juta" you can lose it gitu. Tapi mitigasi resiko dengan taro alokasi 20-50% dari uang nganggur untuk cobain bisnis kalian. Jadi setiap orang tuh kecilnya beda-beda.
There's always a smaller thing, atau smaller plan yang lu bisa lakuin biar resikonya tuh termitigasi. Nah, itu udah point 1, point 2, harusnya dari 2 ini kalau kalian pinter ngeriset dan kalian bisa plan sekecil mungkin, kalian bikin bisnis apapun kalau gagal gapapa.
Tapi most likely kalau bisnis kecil dan gagal, itu tuh bukan gagal, itu nanti kalian bakal learning untuk kembangin bisnis lagi selanjutnya. Nah tapi apa yang bener-bener bisa bikin bisnis kalian anti gagal?
Ini mungkin the most practical advice, sebelum memulai bisnis.
Point 3 mencari mentor.
Specifically, mencari mentor itu orang yang udah menjalani atau, kalau misalnya kalian mau bangun restoran 10 cabang. Carilah orang yang udah pernah bangun restoran 10 cabang. Karena semua kegagalan-kegagalan dia yang dia lewatin dari membangun cabang itu, dia bisa share ke kalian, biar itu ga terulang lagi di kalian.
Cuma challenge nya gini, pertama step 1 nya mau cari mentor dimana? Cari mentor dimana tuh kalian harus pinter nyari dari google, dari temen, "eh lu kenal ga ada yang bisa ini atau apa?" dan kalau misalnya kalian ketemu a certain someone, yang kira-kira udah ngelewatin jalur yang kalian mau bangun di dunia bisnis, kalian approach dia.
Gimana caranya entrepreneur tuh harus kreatif untuk dapai kontak mentor yang kalian tuju. Bisa ajak ngobrol sama dia, bisa meeting sama dia. Itu hal paling basic, dari mencari mentor.
Tapi mentor itu di satu sisi, pengen ngebantu orang, pengen nge extend experience ke orang lain. Cuma mentor itu punya waktu yang terbatas dalam kesehariannya.
Nah tipsnya gimana cara appeal ke mentor-mentor ini biar kalian yang dipilih? untuk dia mau spend waktunya. Jadi kalian harus tau konsep, namanya trade.
Kalau misalnya orang DM, "kak tolong bantu gua, gua punya ini" kesannya tuh kalian cuma take, kalian meminta sesuatu dari orang tapi kalau misalnya kalian punya prospek "kak gua punya bisnis ini, gua rasa gua bisa bantu lu dalam hal ini dan gua rasa gua bisa bla bla bla." gua tuh lebih incline untuk baca DM nya, oh ini menarik nih, orangnya nih. Karena dia punya potensi dan dia bisa kasih sesuatu balik ke gua.
Jadi ada unsur trade disini, dan itu lebih more likely kalian bisa dapet mentor itu.
Cuma, then what gitu? Yang paling penting dari mencari mentor adalah, kalian punya personal relationship yang dalam. Jadi make sure bukan cuma kebutuhan professional.
Tapi kalau misalnya personal, kalian bisa appeal, kalian ngobrol sama dia, appeal dari aspek emosional, dari aspek kalian tau kehidupan masing-masing tuh gimana, kalian peduli actually sama anaknya dari mentornya atau misalnya keseharian dia.
Itu yang at the end bahkan kalian ga minta sesuatu dari dia, mentor tuh bakal "okeh, kayanya kalau lu mau ngelakuin gini, lu harus gini deh." karena dia genuinely peduli sama lu.
Gua rasa itu hal yang paling sulit, yang kebanyakan orang tuh ngerasa mereka hilang esensinya. Kalau kerja ya kerja, personal ya personal. Mungkin gua harus remind lagi, bisnis apapun itu, uang, kerjaan, semuanya revolve around people. Jadi ga ada salahnya kita investasi ke skill yang diluar dari hardskill, yaitu people.
Berkomunikasi, negosiasi, dan actually membangun relasi genuine dengan orang-orang ini.
Jadi kalau misal gua summarize, untuk memulai bisnis tanpa resiko, kalian harus checklist 3 hal itu. Misalnya kalian punya 3 itu, kemungkinan besar even bisnis pertama kalian,
Itu tuh ga mungkin gagal, if you have the drive, kalau lu punya dorongan buat ngebangun bisnis dan punya 3 poin itu, trust me, adanya lu bakal belajar banyak dari the small steps dan lu ga bakal kaya rugi gede banget.
Jadi sekian, kalau misalnya kalian punya opini, feel free untuk komen dibawah
Alright, see you guys on the next artikel
Post a Comment for "Cara Mulai Bisnis TANPA RESIKO"