Teknologi Arsitektur Nusantara yang Terlupakan

Teknologi arsitektur Nusantara telah memiliki sejarah panjang yang bermula sejak zaman prasejarah hingga masa kini. Karya arsitektur Nusantara yang terkenal seperti Candi Borobudur, Rumah Gadang, atau Masjid Agung Demak sudah menjadi ikon budaya Indonesia yang sangat terkenal di seluruh dunia.

Namun, selain karya arsitektur yang sudah terkenal tersebut, ada banyak karya arsitektur lainnya yang terlupakan dan belum banyak diketahui orang. Padahal, teknologi arsitektur Nusantara sangatlah unik dan menunjukkan kekayaan budaya Indonesia yang sangat beragam.

Salah satu contohnya adalah rumah adat tradisional Sulawesi Tenggara yang bernama rumah panggung. Rumah panggung dibangun di atas tiang-tiang dengan bahan utama kayu yang diolah secara khusus. Pada bagian atap, terdapat ornamen yang unik dengan hiasan sulaman khas Sulawesi Tenggara yang disebut bada.

Tak hanya itu, arsitektur tradisional Bali juga memiliki keunikan tersendiri. Contohnya adalah bentuk gapura tradisional Bali yang memiliki detail hiasan khas Bali seperti ukiran bunga, daun, dan binatang. Teknologi arsitektur Bali juga menggunakan sistem irigasi subak yang telah digunakan sejak ratusan tahun lalu untuk mengairi sawah dan ladang.

Tidak hanya itu, teknologi arsitektur Nusantara juga memiliki kekhasan tersendiri pada bangunan masjid tradisional seperti Masjid Kuno Palu'e di Nusa Tenggara Timur. Bangunan masjid ini dibangun dengan konstruksi kayu berukuran besar dengan atap berbentuk kerucut yang diikat dengan seutas tali sebagai pengunci.

Dalam perkembangannya, teknologi arsitektur Nusantara juga dipengaruhi oleh pengaruh budaya asing seperti India, Arab, dan Eropa. Hal ini dapat dilihat pada bangunan-bangunan kuno seperti Candi Prambanan yang memiliki gaya arsitektur Hindu-Buddha, atau bangunan Gereja Katedral Jakarta yang memiliki arsitektur Barok.

Dalam era modern saat ini, teknologi arsitektur Nusantara masih tetap hidup dan berkembang dengan berbagai inovasi dan teknologi baru. Namun, sejarah panjang arsitektur Nusantara yang telah hilang dan terlupakan perlu diangkat kembali dan dipelajari agar dapat memperkaya wawasan kita tentang kekayaan budaya Indonesia.

Share :