Fungsi dan Hubungan Sensor serta Solenoid dalam Sistem Elektronik dan Controller

Komponen yang disebutkan seperti sensor dan solenoid memiliki fungsi spesifik yang sering digunakan dalam rangkaian elektronik atau sistem kontrol. Berikut adalah penjelasan singkat:

1. Sensor

Fungsi: Mengukur atau mendeteksi perubahan fisik seperti suhu, cahaya, tekanan, kelembaban, posisi, atau gerakan dan mengubahnya menjadi sinyal listrik (biasanya dalam bentuk tegangan atau arus).
Output Umum:
- Tegangan (Voltage)
- Arus listrik (Current)
- Data digital (jika menggunakan mikrokontroler atau konverter A/D)

Contoh:

Sensor suhu (menghasilkan tegangan berdasarkan perubahan suhu).
Photocell (menghasilkan tegangan berdasarkan intensitas cahaya).

2. Solenoid

Fungsi: Mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Solenoid biasanya digunakan untuk menciptakan gerakan linier (misalnya membuka atau menutup katup) melalui prinsip elektromagnetik.
Input Umum:
- Arus listrik (Current)
- Tegangan listrik (Voltage)

Cara Kerja:

Ketika arus mengalir melalui kumparan solenoid, medan magnet terbentuk, yang menarik atau mendorong inti logam (biasanya terbuat dari besi lunak) untuk menciptakan gerakan mekanik.

Contoh Penggunaan Solenoid:

Katup solenoid dalam sistem hidrolik atau pneumatik.
Kunci pintu otomatis (solenoid lock).
Starter pada kendaraan bermotor.

Hubungan Sensor dan Solenoid

Sensor: Memberikan informasi atau sinyal (tegangan) sebagai respons terhadap kondisi lingkungan.
Solenoid: Melakukan aksi berdasarkan input listrik yang diterima, sering kali dikendalikan oleh sinyal dari sensor melalui rangkaian kontrol.

Misalnya:

Sensor mendeteksi keberadaan objek → mengirimkan sinyal tegangan → rangkaian kontrol mengaktifkan solenoid → solenoid membuka katup.